Jumat, 28 November 2014

Umbi Konjac

Umbi konjac atau disebut juga Porang dengan  nama binomial (Amorphophallus muelleri) dikenal di Indonesia dengan beberapa nama. Dijawa umbi konjac dikenal dengan nama iles-iles atau suweg, sementara di sulawesi selatan umbi konjac dikeenal dengan nama tire. klasifikasi tanaman porang atau umbi konjac :

Kerajaan : Plantae
Ordo       : Alismatales
Family     : Araceae
Genus      : Amorphopallus
spesies     : A. muelleri

Penyebaran tanaman porang atau umbi konjac tidak hanya terdapat di indonesia, umbi konjac juga ditemukan dari mulai kepulauan Andaman, India, Myanmar dan Thailand. Umbi konjac tumbuh dimana saja seperti dihutan, di semak belukar, di sawah bahkan di daerah sulawesi umbi konjac banyak ditemukan tumbuh di atas batu.
Umbi konjac merupakan tanaman yang hidup di hutan tropis. Dalam budidaya penanaman Umbi konjac untuk mendapatkan hasil umbi konjac yang maksimum, Umbi konjac memerlukan naungan 50-65% pada dataran dengan ketinggian 700 sampai 900 mdpl, dengan suhu antara 27 °C, dengan Derajat keasaman tanah yang ideal adalah antara PH 6 - 7.
Ada tiga cara pengembangbiakan umbi konjac yang penulis pelajari :

1. Pengembangbiakan dengan umbi.
Umbi konjac besar dapat ditanam dengan cara di belah belah menjadi beberapa bagian, hanya pembelahan umbi konjac atau porang tentu saja memiliki syarat tertentu, umbi dapat dibelah beberapa bagian dengan catatan hasil belahan potongan  umbi konjac yang masih memiliki kulit umbi konjac, serta kondisi umbi konjac   dalam keadaan segar atau tidak dalam kondisi busuk atau bonyok.

2. Pengembangbiakan dengan bulbil
bulbil adalah bulatan kecil pada pertemuan batang porang berwarna coklat kehitam-hitaman sebagai alat    perkembangbiakan sebagian orang memanggil bulbil dengan sebutan kulbi. Bulatan menyeruppai umbi kecil ini dapat ditanam untuk dikembangbiakan, biasanya dalam 1 pohon Umbi konjac berumur 2 tahun memiliki paling sedikit 5 butir bulbil, dan dalam 1kg bulbil rata rata terdapat 120 biji bulbil.

3.Perkembangbiakan dengan Biji
Setelah Umbi konjac ditanam rata-rata 3 atau 4 perioide (penanaman awal dari bulbil) porang tidak tumbuh batang dan daun lagi, pada periode ke 4 ini akan muncul bunga menyerupai terompet dengan bau menyengat. setelah 4 sampai 5 bulan dari munculnya bunga kemudian akna muncul biji Umbi konjac sebesar biji jagung. biji ini dapat ditanamm untuk dikembang biakan.

Tanaman umbi konjac memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan di Indonesia. kandungan  glukomannan pada umbi konjac dimanfaatkan dibidang industri dan kesehatan. Selain mudah didapatkan, Permintaan pasar luar negri masih sangat terbuka lebar seperti Jepang, China dan beberapa negara di eropa.
Tepung umbi konjac dapat digunakan sebagai bahan lem, gelly, roti, kosmetik. Di filipina umbi konjac sering ditepungkan mengganti kedudukan terigu dan biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan roti. Di  Jepang, umbi-umbian sekerabat dengan umbi konjac telah banyak dimanfaatkan untuk bahan pangan, misalnya bahan pembuatan mie instan.

Pengolahan umbi konjac menjadi chips atau gaplek dianggap sederhana, banyak masyarakan umum yang mencoba mengolah umbi konjac,  setelah umbi konjac dicuci selanjutnya di iris tipis kemudian dijemur 5 sampai 6 hari. meskipun sederhana, cara ini dinilai sangat tidak epektif, hasil umbi konjac yang dijemur rentan berjamur sehingga mutu atau kukalitas tidak baik dan pengolah umbi konjac akan merugi karena chip tipe seperti dihargai rendah. bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar