Jahe atau dalam bahasa latin disebut Jingiber officinale, adalah tanaman rimpang yang biasa dijadikan obat obatan.Klasifikasi Ilmiah jahe adalah :
Kerajaan : PlantaeOrdo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Z. Officinale.
Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata yunani Zingiberi. rimpang jahe berbentuk seperti ruas jari yang menggelembung di ruas tengah. kandungan senyawa keton zingeron yang membuat rasa pedas pada jahe.
Jahe diperkirakan berasal dari India, namun sebagian mempercayai jahe berasal dari Riongkok. Pada jaman kolonial, jahe menjadi komoditas utama yang populer di Eropa.
belakangan ini permintaan jahe cukup tinggi, terlihat dari pergerakan harga yang terus merangkak naik. dari informasi yang didapat di sekitar wilayah tempat tinggal penulis, beberapa buyer jahe menuturkan harga jahe pada sekitar bulan september 2014 berkisar antara Rp. 7000 - Rp. 8000. dan pada tanggal 25 oktober masih menurut versi buyer diwilayah kuningan harga jahe mencapai Rp. 15.000 - Rp. 16000/ kg. dan apakah harga jahe akan terus naik atau malah sebaliknya sebaliknya, kita pantau pada bulan november 2014 sampai seterusnya.
Penulis masih ingat ketika bertemu dengan salah satu pengusaha jahe dari jombang, pada bulan mei 2014 disulawesi selatan beliau (pengusaha) menuturkan, pada masa keemasan (jahe), dulu, level tertinggi mencapai hampir sekitar Rp. 80.000. yup, kalau memang benar apa yang dituturkan pengusaha tersebut, mudah mudahan masa keemasan jahe bisa kembali berkibar. dan itu artinya selamat untuk para petani jahe untuk mennyambut kejayaannya hehe.
Dari sedikit prolog di atas, Mari menjadi petani cerdas. tidak ada halangan selama ada kemauan, dengan sedikit usaha dan kerja keras apapun bisa terlaksana. berikut penulis share tentang teknik budidaya jahe dengan karung dan polibag, somoga menjadi manfaat. Amin.
Pembibitan
bibit jahe bisa kita bisa kita peroleh dengan membeli bibit yang sudah siap tanam dengan tunas yang sudah tumbuh berkisar 5- 10 cm. akan tetapi jika ingin melakukan penyemaian bibit sendiri, ada beberapa teknik yang salah satunya akaan kita bahas berikut :
Rimpang jahe yang baru saja dipanen dijemur atau disimpan di tempat yang tidak terkena hujan dan terlalu terik matahari (menghindari busuk atau kering) kemudian disimpan selama 1- 2 bulan.
rimpang dipotong dengan tangan dengan panjang sekitar 3 sampai 5 mata tunas untuk setiap potongan kemudian dijemur selama 1 sampai 2 hari.Untuk menghindarkan dari virus, rimpang jahe yang sudah dipotong disemprot atau dicelupkan ke dalam larutan PHEFOC selama 10 sampai 15 menin, kemudian dijemur ulang (sebentar).
penyemaian dilakukan dengan menggunakan peti kayu dengan diisi tanah dan bhokasi alokasi 3:1 kemudian timbun rimpang dengan tanah , rawat dengan menyiram 2x sehari. setelah 3 sampai 5 minggu jjahe sudah siap ditanam atau dipindahkan kedalam karung berisi tanah atau polibag.
PENANAMAN
- bhokasi
- tanahAmbil rimpang jahe dari kotak penyemaian kemudian patah-patahkan dengan tangan rimpang jahe tersebut mnjadi 2 - 3 ruas, dimana 1 ruasnya terdapat minimal 2 mata tunas. Lalu buat campuran antara tanah dan bhokasi dengan perbandingan 3:1 . Masukkan campuran tanah dan bhokasi ke dalam karung/polibeg/keranjang dengan ketinggian sekitar 15cm , jika menggunakan media karung sesuaikan terlebih dahulu tinggi karung dengan cara menekuk bagian atas karung seperti gambar paling atas agar ketinggian sesuai.kemudian masukan tunas bibit jahenya, ( satu karung bisa diisi sekitar 3-4 titik tanam untuk hasil yang maksimal)Setelah selesai penanaman keseluruhan siram dengan air . Selama sekitar seminggu lakukan penyiraman rutin pagi dan sore agar tunas tidak layu/ kering.
siapkan alat dan bahan : - cangkul / sekop (untuk mengaduk)
- karung / polibeg / keranjang (pakai yg bekas )
- ember- bhokasi
- tanahAmbil rimpang jahe dari kotak penyemaian kemudian patah-patahkan dengan tangan rimpang jahe tersebut mnjadi 2 - 3 ruas, dimana 1 ruasnya terdapat minimal 2 mata tunas. Lalu buat campuran antara tanah dan bhokasi dengan perbandingan 3:1 . Masukkan campuran tanah dan bhokasi ke dalam karung/polibeg/keranjang dengan ketinggian sekitar 15cm , jika menggunakan media karung sesuaikan terlebih dahulu tinggi karung dengan cara menekuk bagian atas karung seperti gambar paling atas agar ketinggian sesuai.kemudian masukan tunas bibit jahenya, ( satu karung bisa diisi sekitar 3-4 titik tanam untuk hasil yang maksimal)Setelah selesai penanaman keseluruhan siram dengan air . Selama sekitar seminggu lakukan penyiraman rutin pagi dan sore agar tunas tidak layu/ kering.
PERAWATAN / PEMUPUKAN
Sirami tiap hari minimal sehari sekali, tapi jika cuaca panas atau musim kemarau sebaiknya siram 2 x sehari.
Sekitar usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan fermentasi SOT.
(SOT 5 tutup,Gula 3 sendok makan, Urine 2 liter, Feses 2 liter, difermentasi 24 jam). setelah fermentasi jadi campur dengan 15 liter air lalu gunakan untuk mengocor/ menyiram.
Lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC secara bergantian dengan interval 2minggu-4minggu sekali.
(bahan untuk menyemprot SOT/PHEFOC 5 tutup, Gula 3sendok, bisa ditambah urine 1liter fermentasi 24jam) kemudian campur air 1 tangki dan siap disemprotkan.
Lakukan pengurukan kembali dengan tanah + bhokasi (3:1) pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat rimpang jahe yang menyembul keluar timbun/ uruk sekitar 10cm.
Lakukan pengurukan ini berulang-ulang seiring pertumbuhan jahe hingga usia sekitar 8 bulan atau sampai karung /polibeg / keranjang terisi penuh dengan tanah urukan.
Dengan teknik pengurukan seperti ini kita akan mendapatkan hasil yang lumayan melimpah, karung /polibeg/keranjang kita akan terisi penuh dengan rimpang jahe.
bahkan ada salah satu mitra HCS yang panen jahe satu karung/polibeg/keranjang berisi 20kg jahe wooww. dahsyat bukan.
Jika langkah-langkah diatas sudah kita lalui selama 8-10 bulan, sudah saatnya jahe kita siap dipanen.
Sirami tiap hari minimal sehari sekali, tapi jika cuaca panas atau musim kemarau sebaiknya siram 2 x sehari.
Sekitar usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan fermentasi SOT.
(SOT 5 tutup,Gula 3 sendok makan, Urine 2 liter, Feses 2 liter, difermentasi 24 jam). setelah fermentasi jadi campur dengan 15 liter air lalu gunakan untuk mengocor/ menyiram.
Lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC secara bergantian dengan interval 2minggu-4minggu sekali.
(bahan untuk menyemprot SOT/PHEFOC 5 tutup, Gula 3sendok, bisa ditambah urine 1liter fermentasi 24jam) kemudian campur air 1 tangki dan siap disemprotkan.
Lakukan pengurukan kembali dengan tanah + bhokasi (3:1) pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat rimpang jahe yang menyembul keluar timbun/ uruk sekitar 10cm.
Lakukan pengurukan ini berulang-ulang seiring pertumbuhan jahe hingga usia sekitar 8 bulan atau sampai karung /polibeg / keranjang terisi penuh dengan tanah urukan.
Dengan teknik pengurukan seperti ini kita akan mendapatkan hasil yang lumayan melimpah, karung /polibeg/keranjang kita akan terisi penuh dengan rimpang jahe.
bahkan ada salah satu mitra HCS yang panen jahe satu karung/polibeg/keranjang berisi 20kg jahe wooww. dahsyat bukan.
Jika langkah-langkah diatas sudah kita lalui selama 8-10 bulan, sudah saatnya jahe kita siap dipanen.
demikian sedikit teknik budidaya yang bisa di share semoga menjadi manfaat. amin.
furkonmuhamad99@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar